TAPAKTUAN- Sebanyak 15 pemuda putus sekolah dari Kecamatan Samadua dan Kecamatan Pasie Raja, Kabupaten Aceh Selatan mengikuti pelatihan batik cap di gedung Dekranas, Senin (31/10).
Kegiatan yang diselenggarakan Dekranas Aceh Selatan bekerjasama dengan Disperindagkop itu dibuka Sekdakab, Drs H Harmaini M Si.
Ketua Dekranas Aceh Selatan, Ny Rawiyah Husin Yusuf, dalam sambutannya, mengatakan, pelatihan ini diikuti 15 orang pemuda putus sekolah dari Kecamatan Samadua dan Kecamatan Pasie Raja. Dalam pelatihan dan praktek itu peserta dibiming langsung oleh dua instruktur dari Jawa Barat dibantu asisten instruktur dari Banda Aceh.
Kegiatan ini merupakan upaya pemerintah dalam mendayagunakan tenaga kerja, dengan menggunakan teknologi tepat guna melalui pembentukan kelompok wirausaha baru serta kegiatan ekonomi masyarakat dengan menciptakan usaha-usaha produktif.
“Dengan pelatihan bati cap ini diharapkan dapat dijadikian sebagai salah satu usaha baru yang mampu menyerap tenaga kerja, meningkatkan produksi dan pendapatan, sekaligus merupakan asset bagi pemerintah daerah,” ujarnya sembari mengatakan, untuk kelangsungan kegiatan ini dimohon kepada bupati, sekdakab, para kepala dinas, badan dan kantor agar pada tahun 2012 menganggarkan dana baju batik cap sebagai baju harian dinas pada hari jumat bagi pegawainya.
Sementara Sekdakab, Drs H Harmaini M Si menyambut baik usulan Ketua Dekranas Aceh Selatan yang memohon agar Pemkab menganggarkan dana pengadaan baju batik cap sebagai baju harian dinas pada hari Jumat itu sebagai upaya meningkatkan produksi kerajinan tersebut.
sumber: serambinews.com
Kegiatan yang diselenggarakan Dekranas Aceh Selatan bekerjasama dengan Disperindagkop itu dibuka Sekdakab, Drs H Harmaini M Si.
Ketua Dekranas Aceh Selatan, Ny Rawiyah Husin Yusuf, dalam sambutannya, mengatakan, pelatihan ini diikuti 15 orang pemuda putus sekolah dari Kecamatan Samadua dan Kecamatan Pasie Raja. Dalam pelatihan dan praktek itu peserta dibiming langsung oleh dua instruktur dari Jawa Barat dibantu asisten instruktur dari Banda Aceh.
Kegiatan ini merupakan upaya pemerintah dalam mendayagunakan tenaga kerja, dengan menggunakan teknologi tepat guna melalui pembentukan kelompok wirausaha baru serta kegiatan ekonomi masyarakat dengan menciptakan usaha-usaha produktif.
“Dengan pelatihan bati cap ini diharapkan dapat dijadikian sebagai salah satu usaha baru yang mampu menyerap tenaga kerja, meningkatkan produksi dan pendapatan, sekaligus merupakan asset bagi pemerintah daerah,” ujarnya sembari mengatakan, untuk kelangsungan kegiatan ini dimohon kepada bupati, sekdakab, para kepala dinas, badan dan kantor agar pada tahun 2012 menganggarkan dana baju batik cap sebagai baju harian dinas pada hari jumat bagi pegawainya.
Sementara Sekdakab, Drs H Harmaini M Si menyambut baik usulan Ketua Dekranas Aceh Selatan yang memohon agar Pemkab menganggarkan dana pengadaan baju batik cap sebagai baju harian dinas pada hari Jumat itu sebagai upaya meningkatkan produksi kerajinan tersebut.
sumber: serambinews.com
Tag :
News
0 Komentar untuk "15 Pemuda Putus Sekolah Ikut Pelatihan Batik Cap"