serambinews.com
TAPAKTUAN - Hujan deras yang mengguyur wilayah Aceh Selatan, sejak Selasa sore hingga Rabu (5/10) subuh, mengakibatkan ratusan rumah warga di Kecamatan Kota Bahagia, dikepung banjir. Belum diketahui adanya warga yang mengungsi dalam musibah itu, namun banjir yang terjadi pada subuh itu mengakibatkan tiga desa di Kecamatan Kota Bahagia terisolir.
Pantauan dan informasi yang diterima Serambi, banjir yang terjadi subuh itu disebabkan meluapnya sejumlah sungai setelah kawasan itu diguyur hujan deras yang tak henti-henti sejak Selasa sore hingga Rabu subuh kemarin.
Ketinggian air mencapai 2-3 meter dari lantai rumah warga mengakibatkan masyarakat kalang kabut menyelamatkan diri dan barang-barang serta perlengkapan rumah tangganya dari banjir yang datang secara tiba-tiba.
Selain merendam rumah penduduk, sejumlah gedung sekolah dan fasilitas umum lainnya, banjir juga merendam ratusan hektare tanaman padi yang sudah menguning. “Jika banjir tidak surut, tanaman padi yang sudah menguning itu bisa busuk,” kata Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan Kota Bahagia, Ilyas.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPKD) Aceh Selatan, Drs Masdi di lokasi banjir kepada Serambi, mengatakan, banjir yang melanda Kecamatan Kota Bahagia pada Rabu kemarin itu merupakan yang terparah empat tahun terakhir ini.
Dalam peristiwa tidak kurang 300 unit rumah di daerah itu yang terendam, yakni meliputi Desa Beutong, Ujong Pulo Rayeuk, Ujong Pulo Cut, Ujong Tanoh, dan Desa Rambong.
Masdi mengakui belum menerima laporan tentang adanya warga yang mengungsi dalam musibah itu, namun banjir akibat meluapnya sungai Beutong itu, telah mengakibatkan tiga desa menjadi terisolir, yakni Desa Beutong, Ujong Tanoh dan Ujong Pulo Cut. Ratusan masyarakat yang bermukim di tiga desa di Kemukiman Beutong itu tidak bisa keluar dari desa itu, karena ketinggian air mencapai 2-3 meter dari permukaan rumah.
“Mereka hanya bertahan di loteng-loteng rumahnya dan dirumah famili yang tinggi. Kita sudah datangkan perahu karet untuk membantu transportasi masyarakat di sana,” katanya
Dikatakan, banjir bukan hanya melanda lima desa di Kecamatan Kota bahagia, namun akibat hujan deras juga menyebabkan ratusan rumah di Desa Kapa Seusak, Kecamatan Trumon dan puluhan rumah di Desa Keude Bakongan dan desa Ujung Mangki Kecamatan Bakongan.
SEMENTARA Wakil Ketua DPRK Aceh Selatan, Khaidir Amin SE, mengatakan, tiga kecamatan tersebut merupakan langganan banjir. Kondisi ini dikarenakan saluran-saluran pembuang yang ada di sekitar itu tidak mampu lagi menampung air bah, karena sudah tersumbat dan dangkal.
“Saluran pembuang itu harus segera dinormalisasikan. Jika tidak, banjir yang sama akan terulang kembali,” ujarnya sembari mengharapkan kepada eksekutif membuat design inginering detail (DID).
TAPAKTUAN - Hujan deras yang mengguyur wilayah Aceh Selatan, sejak Selasa sore hingga Rabu (5/10) subuh, mengakibatkan ratusan rumah warga di Kecamatan Kota Bahagia, dikepung banjir. Belum diketahui adanya warga yang mengungsi dalam musibah itu, namun banjir yang terjadi pada subuh itu mengakibatkan tiga desa di Kecamatan Kota Bahagia terisolir.
Pantauan dan informasi yang diterima Serambi, banjir yang terjadi subuh itu disebabkan meluapnya sejumlah sungai setelah kawasan itu diguyur hujan deras yang tak henti-henti sejak Selasa sore hingga Rabu subuh kemarin.
Ketinggian air mencapai 2-3 meter dari lantai rumah warga mengakibatkan masyarakat kalang kabut menyelamatkan diri dan barang-barang serta perlengkapan rumah tangganya dari banjir yang datang secara tiba-tiba.
Selain merendam rumah penduduk, sejumlah gedung sekolah dan fasilitas umum lainnya, banjir juga merendam ratusan hektare tanaman padi yang sudah menguning. “Jika banjir tidak surut, tanaman padi yang sudah menguning itu bisa busuk,” kata Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan Kota Bahagia, Ilyas.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPKD) Aceh Selatan, Drs Masdi di lokasi banjir kepada Serambi, mengatakan, banjir yang melanda Kecamatan Kota Bahagia pada Rabu kemarin itu merupakan yang terparah empat tahun terakhir ini.
Dalam peristiwa tidak kurang 300 unit rumah di daerah itu yang terendam, yakni meliputi Desa Beutong, Ujong Pulo Rayeuk, Ujong Pulo Cut, Ujong Tanoh, dan Desa Rambong.
Masdi mengakui belum menerima laporan tentang adanya warga yang mengungsi dalam musibah itu, namun banjir akibat meluapnya sungai Beutong itu, telah mengakibatkan tiga desa menjadi terisolir, yakni Desa Beutong, Ujong Tanoh dan Ujong Pulo Cut. Ratusan masyarakat yang bermukim di tiga desa di Kemukiman Beutong itu tidak bisa keluar dari desa itu, karena ketinggian air mencapai 2-3 meter dari permukaan rumah.
“Mereka hanya bertahan di loteng-loteng rumahnya dan dirumah famili yang tinggi. Kita sudah datangkan perahu karet untuk membantu transportasi masyarakat di sana,” katanya
Dikatakan, banjir bukan hanya melanda lima desa di Kecamatan Kota bahagia, namun akibat hujan deras juga menyebabkan ratusan rumah di Desa Kapa Seusak, Kecamatan Trumon dan puluhan rumah di Desa Keude Bakongan dan desa Ujung Mangki Kecamatan Bakongan.
SEMENTARA Wakil Ketua DPRK Aceh Selatan, Khaidir Amin SE, mengatakan, tiga kecamatan tersebut merupakan langganan banjir. Kondisi ini dikarenakan saluran-saluran pembuang yang ada di sekitar itu tidak mampu lagi menampung air bah, karena sudah tersumbat dan dangkal.
“Saluran pembuang itu harus segera dinormalisasikan. Jika tidak, banjir yang sama akan terulang kembali,” ujarnya sembari mengharapkan kepada eksekutif membuat design inginering detail (DID).
Tag :
News
0 Komentar untuk "Ratusan Rumah di Aceh Selatan Dikepung Banjir"