TAPAKTUAN - Ratusan kepala keluarga di Desa Seneubok dan Desa Ie Meudama, Kecamatan Trumon, Kabupaten Aceh Selatan, sepanjang Kamis kemarin terkurung tidak bisa bepergian ke pusat kecamatan. Karena badan jalan poros menuju pusat kecamatan itu digenangi banjir setinggi 1 meter setelah wilayah itu diguyur hujan deras yang terjadi sejak Rabu (2/11) sore hingga Kamsi pagi.
Kepala Desa Seneubok, Kecamatan Trumon, T Hermansyah, kepada Serambi, Kamis (3/11) melaporkan, seharian kemarin transportasi dari daerah pedalaman itu ke pusat kecamatan lumpuh total, karena jalan poros menuju pusat kecamatan digenangi banjir setelah kawasan itu diguyur hujan deras yang melanda kawasan itu sejak Rabu sore hingga Kamis subuh.
Tergenangnya jalan yang menghubungkan wilayah itu dengan pusat ibu kota kecamatan dan pasar mengakibatkan warga mengalami kesulitan memasarkan hasil pertanian dan perikanannya serta berbelanja bahan menjelang hari raya Idul Adha. Genangan air yang di daerah pedalamam Kecamatan Trumon itu diperparah lagi dengan luapan Sungai Seneubok yang bermuara ke sungai Trumon.
Selain tidak bisa menjual hasil pertanian dan berbelanja bahan kebutuhan pokok menjelang hari raya Idul Adha pada hari pekan di Ladang Rimba, Kecamatan Trumon Tengah, hal ini juga mengakibatkan sejumlah siswa di dua desa bertetangga itu tidak bisa bersekolah ke pusat kecamatan.
“Meskipun ada warga yang nekat melintasi jalan yang digenangi banjir itu, namun tidak sedikit pula sepeda motor yang mati di pertengahan jalan dan terpaksa ganti oli karena dimasuki air,” katanya.
Hujan deras yang mengguyur wilayah Aceh Selatan, Rabu (2/11) sore, juga merendam puluhan unit rumah milik warga Desa Ie Yalem, Kecamatan Trumon Timur. Meski tidak ada yang mengungsi, namun banjir dengan ketinggian 20-30 cm dari permukaan rumah penduduk yang terjadi tengah malam itu menyebabkan warga panik dan kalang kabut menyelamatkan barang-barang dan perlengkapan rumah tangganya dari genangan bajir.
Selain merendam pupuhan rumah warga dan fasilitas umum, banjir itu juga merendam sejumlah hektare tanaman pertanian milik warga yang baru ditanam dan siap panen.
sumber: serambinews.com
Kepala Desa Seneubok, Kecamatan Trumon, T Hermansyah, kepada Serambi, Kamis (3/11) melaporkan, seharian kemarin transportasi dari daerah pedalaman itu ke pusat kecamatan lumpuh total, karena jalan poros menuju pusat kecamatan digenangi banjir setelah kawasan itu diguyur hujan deras yang melanda kawasan itu sejak Rabu sore hingga Kamis subuh.
Tergenangnya jalan yang menghubungkan wilayah itu dengan pusat ibu kota kecamatan dan pasar mengakibatkan warga mengalami kesulitan memasarkan hasil pertanian dan perikanannya serta berbelanja bahan menjelang hari raya Idul Adha. Genangan air yang di daerah pedalamam Kecamatan Trumon itu diperparah lagi dengan luapan Sungai Seneubok yang bermuara ke sungai Trumon.
Selain tidak bisa menjual hasil pertanian dan berbelanja bahan kebutuhan pokok menjelang hari raya Idul Adha pada hari pekan di Ladang Rimba, Kecamatan Trumon Tengah, hal ini juga mengakibatkan sejumlah siswa di dua desa bertetangga itu tidak bisa bersekolah ke pusat kecamatan.
“Meskipun ada warga yang nekat melintasi jalan yang digenangi banjir itu, namun tidak sedikit pula sepeda motor yang mati di pertengahan jalan dan terpaksa ganti oli karena dimasuki air,” katanya.
Hujan deras yang mengguyur wilayah Aceh Selatan, Rabu (2/11) sore, juga merendam puluhan unit rumah milik warga Desa Ie Yalem, Kecamatan Trumon Timur. Meski tidak ada yang mengungsi, namun banjir dengan ketinggian 20-30 cm dari permukaan rumah penduduk yang terjadi tengah malam itu menyebabkan warga panik dan kalang kabut menyelamatkan barang-barang dan perlengkapan rumah tangganya dari genangan bajir.
Selain merendam pupuhan rumah warga dan fasilitas umum, banjir itu juga merendam sejumlah hektare tanaman pertanian milik warga yang baru ditanam dan siap panen.
sumber: serambinews.com
0 Komentar untuk "Banjir, Dua Desa di Trumon Terisolir"