TAPAKTUAN - Sejumlah ruangan di gedung rawat inap Very Important Person (VIP) Rumah Sakit Umum dr Yulidin Away (RSUYA) Tapaktuan, Aceh Selatan, dalam empat hari terakhir dibanjiri tinja manusia yang meluber dari instalasi pembuangan yang bocor. Akibatnya, pasien rawat inap terpaksa diungsikan ke ruang lain agar tidak terkontaminasi kuman dan bau tinja yang menyengat.
Berdasarkan pantauan Serambi di lokasi Kamis (10/11) sore, air kotor warna cokelat bercampur tinja (faeces) yang menebarkan bau tak sedap itu tidak hanya melanda kamar bagian bawah, tapi juga menggenangi kamar-kamar rawat inap lantai dua gedung tersebut.
Sejumlah tenaga medis yang ditanyai Serambi mengatakan, luberan tinja itu sudah berlangsung tiga hari, sejak Selasa (6/11), yakni pada hari kedua Idul Adha. Penyebabnya disebut-sebut karena semua pipa pembuangan dari WC dan kamar mandi di gedung itu bocor dalam waktu hampir bersamaan. Padahal, gedung itu baru dibangun. Instalasi air pembuang yang kini bocor itu diduga karena dikerjakan asal-asalan.
Bupati Aceh Selatan, Husin Yusuf yang turun ke lokasi melihat peristiwa itu langsung memerintahkan Direktur RSUYA, dr Akmal Jawardi untuk menutup pintu kamar yang dikotori limbah tinja. Sebab, apabila dibiarkan terbuka bisa memengaruhi kesehatan pasien yang sedang menjalani rawatan.
“Kalau ada ruangan lain yang kosong dan aman pindahkan saja semua pasien itu,” instruksi Bupati Husin yang mengaku kecewa pada kontraktor yang membangun gedung itu. Belum lama dipakai, tapi instalasi pembuangannya sudah bocor dan limbahnya meluber ke mana-mana.
Penelusuran Serambi, gedung rawat inap VIP itu dibangun PT Anugrah Jaya dengan dana Rp 1,6 miliar yang bersumber dari Dana Otsus 2010. Bangunan bertingkat yang memiliki 22 kamar itu sudah rampung dikerjakan dan telah diserahterimakan Dinas Kesehatan Aceh Selatan ke Direktur RSUYA Tapaktuan.
Mengantisipasi luberan tinja dan limbasan airnya itu, petugas kebersihan (cleaning service) harus bekerja ekstrakeras membersihkan genangan air yang bercampur tinja itu.
Melihat air kotor yang keluar tak kunjung henti dari instalasi pembuangan yang bocor itu, pihak rumah sakit terpaksa mengungsikan seluruh pasien di lantai satu ke lantai dua atau ke bangunan lain.
Direktur RSUYA Tapaktuan, dr Akmal Jawardi yang ditanyai Serambi membenarkan peristiwa itu. Namun, ia mengaku belum tahu pasti mengapa kamar rawat inap itu digenangi air kotor bercampur tinja manusia.
“Kita akan teliti penyebabnya. Tapi, menurut laporan staf, air kotor itu menggenangi kamar-kamar rawat inap akibat bocornya instalasi air pembuang,” ujarnya. Ia tambahkan menjelang sore kemarin, sejumlah pasien sudah dikembalikan ke tempat semula berhubung kamar-kamar di ruang lain juga sudah penuh sesak.
Berdasarkan pantauan Serambi di lokasi Kamis (10/11) sore, air kotor warna cokelat bercampur tinja (faeces) yang menebarkan bau tak sedap itu tidak hanya melanda kamar bagian bawah, tapi juga menggenangi kamar-kamar rawat inap lantai dua gedung tersebut.
Sejumlah tenaga medis yang ditanyai Serambi mengatakan, luberan tinja itu sudah berlangsung tiga hari, sejak Selasa (6/11), yakni pada hari kedua Idul Adha. Penyebabnya disebut-sebut karena semua pipa pembuangan dari WC dan kamar mandi di gedung itu bocor dalam waktu hampir bersamaan. Padahal, gedung itu baru dibangun. Instalasi air pembuang yang kini bocor itu diduga karena dikerjakan asal-asalan.
Bupati Aceh Selatan, Husin Yusuf yang turun ke lokasi melihat peristiwa itu langsung memerintahkan Direktur RSUYA, dr Akmal Jawardi untuk menutup pintu kamar yang dikotori limbah tinja. Sebab, apabila dibiarkan terbuka bisa memengaruhi kesehatan pasien yang sedang menjalani rawatan.
“Kalau ada ruangan lain yang kosong dan aman pindahkan saja semua pasien itu,” instruksi Bupati Husin yang mengaku kecewa pada kontraktor yang membangun gedung itu. Belum lama dipakai, tapi instalasi pembuangannya sudah bocor dan limbahnya meluber ke mana-mana.
Penelusuran Serambi, gedung rawat inap VIP itu dibangun PT Anugrah Jaya dengan dana Rp 1,6 miliar yang bersumber dari Dana Otsus 2010. Bangunan bertingkat yang memiliki 22 kamar itu sudah rampung dikerjakan dan telah diserahterimakan Dinas Kesehatan Aceh Selatan ke Direktur RSUYA Tapaktuan.
Mengantisipasi luberan tinja dan limbasan airnya itu, petugas kebersihan (cleaning service) harus bekerja ekstrakeras membersihkan genangan air yang bercampur tinja itu.
Melihat air kotor yang keluar tak kunjung henti dari instalasi pembuangan yang bocor itu, pihak rumah sakit terpaksa mengungsikan seluruh pasien di lantai satu ke lantai dua atau ke bangunan lain.
Direktur RSUYA Tapaktuan, dr Akmal Jawardi yang ditanyai Serambi membenarkan peristiwa itu. Namun, ia mengaku belum tahu pasti mengapa kamar rawat inap itu digenangi air kotor bercampur tinja manusia.
“Kita akan teliti penyebabnya. Tapi, menurut laporan staf, air kotor itu menggenangi kamar-kamar rawat inap akibat bocornya instalasi air pembuang,” ujarnya. Ia tambahkan menjelang sore kemarin, sejumlah pasien sudah dikembalikan ke tempat semula berhubung kamar-kamar di ruang lain juga sudah penuh sesak.
0 Komentar untuk "Tinja Meluber ke Ruang VIP, Pasien RSUYA Diungsikan"