Powered by Blogger.

Minyak Tanah di Aceh Selatan Capai Rp 7.500/Liter


google image

TAPAKTUAN, serambinews.com - Meski subsidi belum dicabut, namun harga minyak tanah (Mitan) di Kabupaten Aceh Selatan, sudah melambung tinggi mencapai Rp 7.000-Rp 7.500/liter. Pemkab setempat diminta segera melakukan operasi pasar. Azmir SH, Ketua Komisi B DPRK Aceh Selatan, kepada Serambi, Jumat (23/12) mengaku sangat kecewa dengan Pemkab setempat yang hingga saat ini belum mampu mengatasi lonjakan harga Mitan yang kini terus meninggi. Buktinya harga Mitan masih tetap dijual pada kisaran Rp 7.000-Rp 7.500/liter, jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 3.850 per liter.

Mahalnya harga minyak tanah ini merata hampir di seluruh kecamatan dalam Kabupaten Tapaktuan. “Kenapa hingga saat ini minyak tanah masih mahal, ini perlu dipertanyakan. Kenapa Pemkab belum menindak agen dan pangkalan Mitan yang telah menyalahi ketentuan yang ditentukan,” katanya. Tingginya harga eceran mitan  di tingkat pengecer itu diduga ada permainan di tingkat pangkalan. Hal ini diakui oleh sejumlah pengecer  di daerah itu. Selain harus antri untuk mendapatkan Mitan, mereka juga harus menebus dengan harga yang mahal.

Kondisi ini semakin meresahkan masyarakat, terutama masyarakat ekonomi ke bawah. Sebab selain harga Mitan bersubsidi yang terus melambung, juga diperparah dengan pendistribusian kompor gas dan tabung elpiji 3 kg yang merupakan program pemerintah  dalam rangka konversi minyak tanah (Mitan) ke gas elpiji, hingga kini belum merata.

Selain meminta menindak agen dan pangkalan yang nakal, pihaknya juga mendesak Pemkab setempat untuk segera melakukan operasi pasar sebagai upaya untuk mengatasi melonjaknya harga Mitan. “Kita mendesak Pemkab untuk segera menggelar operasi pasar,” ujarnya. Kabag Ekonomi Setdakab Aceh Selatan, Nyaklah, juga membenarkan hal tersebut. Dia juga mengaku kalau harga tersebut jauh di atas HET yang ditetapkan Pemkab. Namun menurutnya, kondisi tersebut terjadi bukan disebabkan permainan para pemilik kios, melainkan permainan di tingkat agen dan pangkalan yang menjual Mitan tidak sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Pemkab.

Berdasarkan kesepakatan Pemerintah Kabupaten, DPRK dan pengusaha atau pangkalan, HET untuk daerah yang dikenal dengan komoditas pala itu yakni Kecamatan Labuhan Haji Barat, Labuhan Haji, Labuhan Haji Timur dan Meukek HET minyak tanah ditetapkan Rp3.850/liter. Daerah penyaluran Tapaktuan, yaitu Kecamatan Sawang, Samadua dan Tapaktuan Rp 3.900/liter, daerah penyaluran Kuta Fajar, meliputi Kecamatan Pasie Raja, Kluet Utara, Tengah, Timur dan Kluet Selatan Rp 3.950/liter, dan daerah penyaluran Bakongan, yakni Kecamatan Bakongan, Bakongan Timur, Trumon dan Trumon Timur Rp 4.000/liter.(az)
* tanggapan pemkab
Tak Ada Anggaran

 


KABID Perdagangan Disperindagkop UKM Aceh Selatan, Saribunis yang dihubungi mengakui bahwa harga ecera mitan di Aceh Selatan jauh di atas HET yang telah ditetapkan oleh Pemkab. Begitupun pihaknya belum bisa menggelar operasi pasar, terutama masalah mitan. Kondisi ini disebabkan karena anggaran untuk itu tidak tersedia. “Operasi pasar itu adalah kebijakan Pemkab, dinas hanya sebagai pelaksana,” katanya.
Tag : News
0 Komentar untuk "Minyak Tanah di Aceh Selatan Capai Rp 7.500/Liter"

\bisnis paling gratis

Iklan

Back To Top