serambinews.com
TAPAKTUAN - Proyek pembangunan gedung dewan guru SMK Samadua, Aceh Selatan sudah tiga tahun telantar ditinggalkan rekanan. Akibatnya para guru terpaksa menyulap ruang laboratorium komputer untuk dijadikan kantor.
Pantauan Serambi, Sabtu (1/10), pembangunan tiga ruang kantor dewan guru SMK Negeri Samadua, Aceh Selatan itu baru sampai pada pemasangan dinding batu bata, namun belum diplester. Sehingga sebagian dinding bangunan itu sudah lapuk dan berlubang akibat ditimpa hujan dan panas matahari. Kecuali itu, kusen pintu dan jendela di bangunan itu juga sudah mulai membusuk.
Bukan itu saja, salah satu tiang belakang bangunan itu juga terlihat sudah retak yang diduga dikerjakan asal jadi. Bangunan gedung dewan guru yang terbengkalai itu sangat sulit terpantau oleh masyarakat, karena lokasinya di atas perbukitan.
Nendar, salah seorang guru di sekolah itu, kepada Serambi mengatakan, bangunan gedung dewan guru itu mulai dibangun tahun 2008. Namun hingga kini bangunan itu belum rampung dikerjakan. Bahkan pembangunan gedung itu sudah tiga tahun ditinggalkan oleh rekanannya.
Ia mengakui tidak tahu penyebab telantarnya bangunan tersebut. Sebab selain pihak rekanan tidak pernah koordinasi dengan pihak sekolah, juga proyek pembangunan gedung dewan guru itu ditangani langsung oleh provinsi. ”Kami tidak tahu berapa jumlah anggaran dan rekanan pelaksana proyek tersebut,” katanya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Aceh Selatan, Drs Maisus Syarif. Mantan kepala SMK Samadua itu juga mengaku sudah pernah mempertanyakan tentang kelanjutan pembangunan gedung yang terbengkalai itu. Tapi jawaban yang diterimanya pada saat itu anggaran kelanjutan pembangunan itu tidak diluncurkan.
“Pada tahun 2009 kita sudah mempertanyakan tentang kelanjutan pembangunan gedung tersebut, tapi ketika itu pihak provinsi tidak menganggarkan,” katanya.
Maisus mengakui, para guru di sekolah itu sangat membutuhkan gedung tersebut. Sebab ruangan yang tersedia di sekolah itu kini masih sangat terbatas. “Kini kepala sekolah dan dewan guru masih berkantor di ruang laboratorium siswa,” katanya.
Karena itu pihaknya sangat berharap kepada pemerintah provinsi untuk menuntaskan pembangunan gedung tersebut. ”Informasi yang diterima pembangunan gedung dewan guru itu akan dilanjutkan dalam tahun ini,” katanya.
TAPAKTUAN - Proyek pembangunan gedung dewan guru SMK Samadua, Aceh Selatan sudah tiga tahun telantar ditinggalkan rekanan. Akibatnya para guru terpaksa menyulap ruang laboratorium komputer untuk dijadikan kantor.
Pantauan Serambi, Sabtu (1/10), pembangunan tiga ruang kantor dewan guru SMK Negeri Samadua, Aceh Selatan itu baru sampai pada pemasangan dinding batu bata, namun belum diplester. Sehingga sebagian dinding bangunan itu sudah lapuk dan berlubang akibat ditimpa hujan dan panas matahari. Kecuali itu, kusen pintu dan jendela di bangunan itu juga sudah mulai membusuk.
Bukan itu saja, salah satu tiang belakang bangunan itu juga terlihat sudah retak yang diduga dikerjakan asal jadi. Bangunan gedung dewan guru yang terbengkalai itu sangat sulit terpantau oleh masyarakat, karena lokasinya di atas perbukitan.
Nendar, salah seorang guru di sekolah itu, kepada Serambi mengatakan, bangunan gedung dewan guru itu mulai dibangun tahun 2008. Namun hingga kini bangunan itu belum rampung dikerjakan. Bahkan pembangunan gedung itu sudah tiga tahun ditinggalkan oleh rekanannya.
Ia mengakui tidak tahu penyebab telantarnya bangunan tersebut. Sebab selain pihak rekanan tidak pernah koordinasi dengan pihak sekolah, juga proyek pembangunan gedung dewan guru itu ditangani langsung oleh provinsi. ”Kami tidak tahu berapa jumlah anggaran dan rekanan pelaksana proyek tersebut,” katanya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Aceh Selatan, Drs Maisus Syarif. Mantan kepala SMK Samadua itu juga mengaku sudah pernah mempertanyakan tentang kelanjutan pembangunan gedung yang terbengkalai itu. Tapi jawaban yang diterimanya pada saat itu anggaran kelanjutan pembangunan itu tidak diluncurkan.
“Pada tahun 2009 kita sudah mempertanyakan tentang kelanjutan pembangunan gedung tersebut, tapi ketika itu pihak provinsi tidak menganggarkan,” katanya.
Maisus mengakui, para guru di sekolah itu sangat membutuhkan gedung tersebut. Sebab ruangan yang tersedia di sekolah itu kini masih sangat terbatas. “Kini kepala sekolah dan dewan guru masih berkantor di ruang laboratorium siswa,” katanya.
Karena itu pihaknya sangat berharap kepada pemerintah provinsi untuk menuntaskan pembangunan gedung tersebut. ”Informasi yang diterima pembangunan gedung dewan guru itu akan dilanjutkan dalam tahun ini,” katanya.
Tag :
News
0 Komentar untuk "Gedung Dewan Guru SMK Samadua Terbengkalai"