serambinews.com
TAPAKTUAN - Kasus siswa yang kesurupan di Tapaktuan, Aceh Selatan, meluas. Sebelumnya hanya menimpa siswi SMA 1 dan SMP 1, kini merasuki sejumlah siswa SMP 2 Tapaktuan.
Kesurupan melanda siswa SMP 2 Tapaktuan itu terjadi Kamis (29/9), sekira pukul 11.30 WIB. Kala itu, para siswa di sekolah itu mengikuti pelajaran jam kelima. Peristiwa itu diawali dari Rahmat Hidayat, siswa kelas I/2 yang tiba-tiba lemas dan pingsan.
Kejadian menimpa Rahmat itu tidak menimbulkan keresahan bagi dewan guru dan murid di sekolah itu. Bahkan, hal itu hanya diketahui oleh sejumlah murid saja rekan sekelasnnya.
Tapi, suasana di sekolah yang berjarak sekitar 30 meter dari kantor Dinas Pendidikan itu baru berubah tegang 10 menit kemudian, setelah Safnawati Ananda, siswa kelas III/3 yang tiba-tiba meronta-ronta menjerit histeris.
Melihat kejadian tersebut, para dewan guru dan siswa yang sedang belajar di lantai itu langsung memberikan pertolongan membawa korban turun ke bawah. Bak keseterum listrik, ketika Safnawati Ananda dibawa turun, tiba-tiba pula Raisah, siswa kelas III/1 lemas dan pingsan. Diikuti Delti Safriana, siswi kelas III/3.
Peristiwa tersebut kian membuat para dewan guru dan siswa panik. Khawatir akan menular ke siswa lainnya, pihak sekolah memutuskan dan memerintahkan siswa pulang lebih cepat dari biasanya.
Keempat siswa SMP 2 yang kesurupan itu mengalami gejala sama, seperti dialami rekan mereka di SMA 1 dan SMP 1. Mata mereka membelalak dan kejang-kejang sembari berteriak histeris, panas-panas, sakit-sakit. Bahkan, ketika dirajah, ada diantaranya yang mengucapkan kata-kata “Babi, anjing kau.”
Kepala SMP 2 Tapaktuan, Yendri Farma, mengakui belum tahu penyebab terjadinya teumamong itu. Peristiwa sama juga menimpa siswa sekolah itu, sekitar 10 hari lalu. Tapi, pada peristiwa tersebut, siswa yang kesurupan hanya satu orang, yakni Resiana Safitri, siswa kelas III/4. Kala itu, Resiana mengaku ada orang berdiri di sampingnya mengajak ia ketawa. ”Belum diketahui penyebab kesurupan menimpa siswa itu,” katanya.
TAPAKTUAN - Kasus siswa yang kesurupan di Tapaktuan, Aceh Selatan, meluas. Sebelumnya hanya menimpa siswi SMA 1 dan SMP 1, kini merasuki sejumlah siswa SMP 2 Tapaktuan.
Kesurupan melanda siswa SMP 2 Tapaktuan itu terjadi Kamis (29/9), sekira pukul 11.30 WIB. Kala itu, para siswa di sekolah itu mengikuti pelajaran jam kelima. Peristiwa itu diawali dari Rahmat Hidayat, siswa kelas I/2 yang tiba-tiba lemas dan pingsan.
Kejadian menimpa Rahmat itu tidak menimbulkan keresahan bagi dewan guru dan murid di sekolah itu. Bahkan, hal itu hanya diketahui oleh sejumlah murid saja rekan sekelasnnya.
Tapi, suasana di sekolah yang berjarak sekitar 30 meter dari kantor Dinas Pendidikan itu baru berubah tegang 10 menit kemudian, setelah Safnawati Ananda, siswa kelas III/3 yang tiba-tiba meronta-ronta menjerit histeris.
Melihat kejadian tersebut, para dewan guru dan siswa yang sedang belajar di lantai itu langsung memberikan pertolongan membawa korban turun ke bawah. Bak keseterum listrik, ketika Safnawati Ananda dibawa turun, tiba-tiba pula Raisah, siswa kelas III/1 lemas dan pingsan. Diikuti Delti Safriana, siswi kelas III/3.
Peristiwa tersebut kian membuat para dewan guru dan siswa panik. Khawatir akan menular ke siswa lainnya, pihak sekolah memutuskan dan memerintahkan siswa pulang lebih cepat dari biasanya.
Keempat siswa SMP 2 yang kesurupan itu mengalami gejala sama, seperti dialami rekan mereka di SMA 1 dan SMP 1. Mata mereka membelalak dan kejang-kejang sembari berteriak histeris, panas-panas, sakit-sakit. Bahkan, ketika dirajah, ada diantaranya yang mengucapkan kata-kata “Babi, anjing kau.”
Kepala SMP 2 Tapaktuan, Yendri Farma, mengakui belum tahu penyebab terjadinya teumamong itu. Peristiwa sama juga menimpa siswa sekolah itu, sekitar 10 hari lalu. Tapi, pada peristiwa tersebut, siswa yang kesurupan hanya satu orang, yakni Resiana Safitri, siswa kelas III/4. Kala itu, Resiana mengaku ada orang berdiri di sampingnya mengajak ia ketawa. ”Belum diketahui penyebab kesurupan menimpa siswa itu,” katanya.
Tag :
News
0 Komentar untuk "Siswa Kesurupan di Aceh Selatan Meluas"